• 082187095530
  • museumnekara7@gmail.com

Temuan Bawah Laut

Koleksi berupa beberapa benda peninggalan sejarah dari bawah air kawasan Sangkulu-kulu, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar. Benda bernilai sejarah yang ditemukan dari hasil penggalian antara lain keramik utuh sejumlah 174 keping, keramik pecah sejumlah 20 keping, koin sejumlah 1550 keping, bongkahan kepingan koin seberat 333 bongkahan atau seberat 5,5 kg dan 1 buah bongkahan besi.

Temuan Sangkulu-Kulu

Koleksi berupa beberapa benda peninggalan sejarah dari bawah air kawasan Sangkulu-kulu, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar. Benda bernilai sejarah yang ditemukan dari hasil penggalian antara lain keramik utuh sejumlah 174 keping, keramik pecah sejumlah 20 keping, koin sejumlah 1550 keping, bongkahan kepingan koin seberat 333 bongkahan atau seberat 5,5 kg dan 1 buah bongkahan besi.

Hasil temuan ini setelah diidentifikasi selanjutnya akan diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar sebelum diserahkan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Selayar / UPTD Museum Nekara untuk dijadikan koleksi museum.

Terdapat juga koleksi koin yang diduga adalah peninggalan Dinasti Sung, Dinasti Sung ialah salah satu dinasti yang memimpin kerajaan di Tiongkok. Diperkirakan dinasti ini telah ada sejak 960-1279 M. Dinasti Sung didirikan oleh Chao Kuang Yin, dalam perkembangannya Dinasti Sung mengalami perpecahan menjadi dua yaitu Dinasti Sung Utara (960-1127) dan Dinasti Sung Selatan (1127-1279).

Pada masa Dinasti Sung, pelayaran di Kerajaan Tiongkok telah berkembang dengan pesat. Mereka telah melakukan ekspedisi ke berbagai wilayah salah satunya di Nusantara. Mereka menuliskan catatan perjalanannya ke Nusantara dengan sangat detail dalam “Catatan Sejarah Dinasti Sung”. Dalam catatan tersebut juga di tulis bahwa Jawa berada di Samudera Selatan.

Seiring berkembangnya waktu dan meningkatnya teknologi pelayaran, semakin banyak ekspedisi yang dilakukan oleh Dinasti Sung, hingga terjalin kerjasama dengan pemimpin-pemimpin kerajaan di Nusantara. Kerjasama yang terjalin salah satunya dengan Kerajaan Mataram Kuno, keduanya berkerjasama dalam bidang perdagangan. Semakin tinggi intensitas perdagangan memunculkan sistem baru yaitu mata uang.

Mata Uang Dinasti Sung awalnya digunakan pada abad ke 10 di Nusantara dengan sangat terbatas. Penggunaan mata uang dinasti Sung awlanya digunakan sebagai upeti ( pajak berupa uang & harta benda) kepada raja sebagai tanda kerjasama diantara keduanya. Seiring meningkatnya intensitas perdagangan, Kerajaan Mataram Kuno melalukan impor mata uang dari Tiongkok pada abad ke 11 hingga awal abad ke 14. Mata uang tersebut digunakan sebagai alat tukar menukar di perdagangan. Biasanya untuk perdagangn rempah-rempah.

 

 

You need to Login OR Register for comment.

Komentar (0)